My Rainbow Dreams

Just Blogger Templates

Sabtu, 14 Mei 2011

Tes Neraka

Ceritanya nih hari ini tuh aku sama temen-temenku bakalan ada tes neraka a.k.a tes nari. Kenapa itu disebut tes neraka?Karena selain yang ngetes itu adalah Pak joko sang guru kesenian garis miring tatib. Tak beri tau yo, yang namae Pak Joko itu orange plin-plan. Seperti yang kamu tau bahwa pelajaran kesenian ato seni budaya ditujukan untuk merengangkanotak kiri kita dan si guruku ini udah pernah bilang kalau kita nggak disuruh nari layaknya sang perfesional melainkan hanya sekedar menari lho udah alhamdulillaah. Tapi ternyata e ternyata. Orang itu perfectsionis puol! Orang itu pernah bilang kalau yang namanya seni itu nggak terikat oleh aturan-aturan. Tapi nyatanya. Oh MY GOD! ya jangan di tanya. Ada seribu satu lebih aturan yang dibuat untuk hanya sebuah kumpulan foto, sebuah cover, atau sekedar lambaian tangan. ampun deh!
Jadi alkisah, hari ini tesnya.Aku dan kelompok tariku sudah menyiapkan semua meski banyak kontrofersi sehari sebelum tes itu. Saat istirahat kita ber-7 langsung berganti pakaian pramuka dengan pakaian tari. Yah, bukan pakaian tari se, cuman hem/blus putih and celana panjang item. Jangan lupa si kamboja untitan dari sanggar tari deket sekolah. Alhasil kita ber-7 udah stand by di aula sebelum yang lain dan masak properti kayak laptop and speaker.
Kelompok kami maju urutan no 4 tapi yang pertama and kedua itu anggotanya gak lengkap karena dispensasi. Alhasil kelompokku maju no 2. Setelah saman1 mulailah aksi para punjarier (maksute penari punjari). Ndredeg? PUOL!. dan mulailah...
Jeng jeng...jeng...jeng jeng...jeng
musik punjari pun mengalun dengan rancak. Seperti tarian kita yang hancur lebur (kok gak nyambung ya?). Mulai dari pola lantainya yang hancur dan banyak yang keluar batas, pada saat nari hampir berakhir...terjadilaah.
Aku memalai sabuk emas punya temenku. Dan alhasil di tengah-tengah nari...copot. Puih gupuh aku. Untung waktu mau ubah pola lantai dan gerakan. Tanganku betulin sabuk tapi bahuku tetep gerak. Matap! klejingan deh. Aku tersenyum. Ketewa. Kisinan. Dan siapa yang ada di depanku. Manusia yang paling malas ku lihat. Ilpil deh!. Dan si Cie malah bilang kalau aku senyum karena dia. Padahal...biyuh apes aku.
Dan pengumuman remidi itu berlangsung. Dan para punjarier ini.....jeng jeng jeng................REMIDI bukan ding! NGULANG!!!. Apes ciiiiiiiiint! Dan kita kembali ke kelas dengan muka bertekuk-tekuk.
Sebenrnya cerita ini punya eding yang jelek tapi kenapa aku pengen cerita ya?. Yah hanya berbagi kesedihan halah to? :'(

0 komentar:

Posting Komentar